Cerpen Asma Nadia. Sekeping cinta yang hanya tersimpan untuk seseorang. Asma nadia, adik dari penulis helvy tiana rosa ini, karena keinginannya yang kuat untuk tetap menulis dan menulis ini, akhirnya mendapat penghargaan dan hadiah sastra. 10 Penulis Cerita Pendek Paling Terkenal di Indonesia from Derai sunyi terpilih sebagai novel terpuji majelis sastra asia tenggara 2005. Sekeping cinta yang hanya tersimpan untuk seseorang. 1 menguraikan unsur pembangun pada cerpen karya asma nadia; Unsur Intrinsik Cerpen âGadis!â Yang Hanya Mampu Didekap Dalam Of 46 Books Ummi, Emak Ingin Naik Haji ,Rumah Tanpa Jendela Etc, Mother Of 2 Young Writers, Publisher, Traveler, Motivator Penelitian Cerpen Merah Di Jenin Karya Asma Merupakan Anak Kedua Dari Pasangan Amin Usman Dan Maria Eri Susanti. Unsur Intrinsik Cerpen âGadis!â 1. 1 menguraikan unsur pembangun pada cerpen karya asma nadia; 2 menjelaskan nilai profetik yang terdapat pada cerpen karya asma nadia; Dalam hal ini kajian psikologi sosial mengarah pada dua ranah, 1 tinjauan secara mikro dan 2 tinjauan secara Cinta Yang Hanya Mampu Didekap Dalam Bungkam. Cerpen tersebut berjudul imut dan koran gondrong. Sudah 56 bukunya diterbitkan dalam bentuk novel, kumpulan cerpen, dan nonfiksi, selain puluhah antologi bersama. Asma nadia, adik dari penulis helvy tiana rosa ini, karena keinginannya yang kuat untuk tetap menulis dan menulis ini, akhirnya mendapat penghargaan dan hadiah sastra. Writer Of 46 Books Ummi, Emak Ingin Naik Haji ,Rumah Tanpa Jendela Etc, Mother Of 2 Young Writers, Publisher, Traveler, Motivator Daftar isi 1 kehidupan pribadi 2 karier 3 karya buku 4 referensi 5 pranala luar kehidupan pribadi Kemahiran asma nadia dalam meracik kata terbukti dengan cerpen karyanya yang menjuarai lomba menulis cerpen islami tingkat nasional. Perempuan, kau pasti tahu sakitnya cinta yang tak terkatakan. Hasil Penelitian Cerpen Merah Di Jenin Karya Asma Nadia. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dokumen. Wanita bernama lengkap asmarani rosalba atau yang lebih dengan sapaan asma nadia merupakan seorang penulis cerpen dan novel berkebangsaan indonesia. Penulis dan pembaca dapat menentukan interaksi sosial, konflik, cinta, dan perasaan yang ditunjukkan pemeran dalam cerpen tersebut. Ia Merupakan Anak Kedua Dari Pasangan Amin Usman Dan Maria Eri Susanti. Rembulan di mata ibu the moon in the motherâs eye, short stories collection, won the adikarya ikapi the indonesian book publishers association award, 2001 9. Asmarani rosalba yang dikenal dengan nama pena asma nadia lahir 26 maret 1972 adalah seorang penulis novel dan cerpen indonesia. 100%100% menganggap dokumen ini bermanfaat, tandai dokumen ini sebagai bermanfaat.
Raragadis kecil berusia Aditya Gumay & Michael Short Producer : Adenin Adlan & Seto Mulyadi Dikembangkan dari : Cerpen "Jendela Rara" karya Asma Nadia Skenario : Adenin Adlan & Aditya Gumay Sutradara : Aditya Gumay. Silahkan download Rumah.Tanpa.Jendela.2011 Di bawah ini : FLV 240p. FLV 360p.
Review Buku Rumah Tanpa Jendela - Asma Nadia + GIVE AWAY Judul Rumah Tanpa Jendela Penulis Asma Nadia Jenis Buku Novel Penerbit Republika Jumlah Halaman 221 halaman Dimensi Buku cm x cm Harga Rp. Sekelumit Tentang Isi Rara ingin punya jendela di rumahnya. Jendela itu penting menurut Rara, selain jendela bisa menyehatkan orang-orang yang ada di rumah, jendela juga memiliki nilai estetika. Pokoknya Rara ingin rumahnya ada jendelanya. Masalahnya rumah Rara sangat kecil, sangat sederhana, bahkan dinding-dindingnya ada yang menyatu dengan rumah tetangga. Di kampung tempat penampungan sampah yang juga satu lokasi dengan komplek pemakaman itu tak ada satupun warga yang bermimpi punya jendela di rumahnya. Semua sudah bersyukur memiliki tempat berteduh meski sederhana. Sementara itu persahabatan Rara dan Aldo terjalin makin erat. Tidak semua keluarga Aldo menyukai kehadiran Rara dan teman-temannya di lingkungan mereka. Kakak Aldo, Adam, jelas menaruh hati pada ibu guru Alia. Guru cantik dan baik hati yang mengajar mereka sukarela di perkampungan tempat Rara tinggal. Sayang bu Alia katanya sudah punya calon suami. Lalu, ibu Rara meninggal dunia, dan terjadi kebakaran di perkampungan tempat Rara tinggal. Akankah Rara tetap memimpikan jendela di rumahnya setelah orang-orang yang ia cintai meninggal dunia? Impiannya yang sederhana ternyata harus dibayar mahal dengan sesuatu yang diluar perkiraan Rara. Ini kisah Rara dan orang-orang di perkampungan yang rumahnya tanpa jendela. Bagaimana dengan persahabatan Rara dan Aldo? Dan akankah Adam berhasil memenangkan hati Alia? Seputar Fisik Buku dan Disainnya Saya suka sekali dengan disain cover bukunya. Hurufnya, pilihan warnanya, dan disain ilustrasinya membuat cover buku ini benar-benar eye-catching menurut saya. Sepertinya pilihan disainnya memang disesuaikan dengan tokoh cerita yang masih usia kanak-kanak ya. Meski ada cerita tentang Alia dan Adam, tapi porsi cerita Rara memang jauh lebih banyak terdapat di dalam buku ini. Tokoh dan Karakter Rara, gadis kecil yang manis dan baik hati adalah figur anak sholehah idaman para orangtua. Bicaranya santun, gemar menolong, dan rajin beribadah. Memang ada satu dua sifat keras kepala khas anak-anak pada diri tokoh Rara. Tapi secara keseluruhan Rara memiliki karakter-karakter yang baik. Bu guru Alia gadis yang pintar dan baik. Ia tentu saja berupaya untuk menyenangkan hati orang tuanya dan patuh pada mereka. Tapi ia juga tipe pejuang dan perempuan yang memiliki prinsip. Adam, laki-laki tampan pemain band, anak orang kaya, tapi tingkah lakunya sopan. Tidak merokok dan tidak mabuk-mabukan. Ia sangat sayang pada adiknya, Aldo. Cintanya pada Alia juga tulus. Selain tokoh-tokoh di atas ada juga tokoh ibu dan bapak Rara, Simbok, teman-teman Rara, dan lain-lain. Melalui tokoh yang jumlahnya cukup banyak ini, tiap adegan cerita dapat ternarasikan dengan baik. Alur dan Latar Novel Rumah Tanpa Jendela beralur kombinasi. Ide cerita dan alurnya sebenarnya sederhana. Kesederhanaan ini justru membuat cerita ini jadi bisa dinikmati oleh pembaca hampir di semua kisaran usia, mulai dari dewasa hingga remaja. Bahasanya yang lugas terasa gampang dicerna. Konflik dan penyelesaiannya pun tak bikin pusing kepala. Tampaknya novel Rumah Tanpa Jendela memang tidak memfokuskan diri pada permainan alur cerita, tapi lebih kepada kedalaman nilai dan pesan moral cerita itu sendiri. Latar novel yang banyak mengambil tempat di perkampungan penampungan sampah yang juga pemakanan, terdeskripsikan dengan baik. Rumah-rumah sementara yang terbuat dari tripleks atau kardus, toilet umum, dan suasana di sana tergambarkan dengan jelas lewat kalimat-kalimat yang dirangkai oleh Asma Nadia. Latar terimajinasikan dengan baik juga karena ditunjang banyaknya film atau sinetron yang mengangkat kehidupan masyarakat di sana. Selain latar perkampungan tempat Rara tinggal, ada juga latar rumah sakit, rumah Aldo, dan beberapa lokasi lainnya. Yang menarik dan atau disuka dari Buku ini Bagian paling awal yang menarik perhatian saya adalah tulisan pembuka cerita. Kalimat-kalimat pembuka yang manis, khas narasi kanak-kanak, puitis, dan yang penting maknanya yang mendalam pada sisi agama memang memberikan nilai yang lebih. "Jendela tak ubahnya sepotong cinta, dengannya bisa kulihat keindahan mata-Mu dan menyelami kedalaman laut-Mu. Dengannya aku mencandai hijaunya gunung serta kilau pasir di pantai, dan saat lelah menyapa tak sungkan kutitipkan mimpi pada awan putih-Mu yang melintas senja hari." Asma Nadia memang dikenal sebagai salah satu penulis yang tak lupa menyelipkan pesan-pesan religi di tiap karyanya. Lepas dari tulisan pembuka tadi, saya kembali disuguhkan pada narasi prolog yang menyentuh, dituliskan oleh Rara, gadis kecil yang menjadi tokoh utama dalam cerita. Tampaknya Asma Nadia memang hendak mengajak pembaca larut dalam emosi bahkan dari awal cerita dibuka. Konflik-konflik yang dialami tokoh-tokohnya pun dekat dalam kenyataan keseharian kita. Salah satunya konflik klasik yang dialami Alia. Sepertinya hingga kapanpun persoalan cita-cita dan jodoh memang terkadang mengalami pertentangan dengan kehendak orangtua. Topik ini juga saya temukan baru-baru ini di buku Alang - Desi Puspitasari. Dekatnya konflik-konflik yang ada dalam cerita dengan realita kehidupan menyebabkan saya bisa memahami dengan baik seperti apa rasanya menjadi tokoh Alia, seperti apa kehidupan orang-orang di perkampungan penampungan sampah, seperti apa memiliki anggota keluarga yang berkebutuhan khusus, dan lain-lain. Kisah Rara pada dasarnya memang dapat menjadi refleksi yang baik bagi kehidupan kita. "Dipikir? Apa yang harus Alia pikirkan lagi? Anaknya baik, orangtuanya teman dekat Abah. Kenapa harus pakai pikir-pikir? Kecuali kamu menikah dengan orang yang tidak jelas, baru dipikir! Dia juga sudah bekerja." Dulu juga begitu. Kenapa ngga mau jadi sekretaris? Kerja di kantor, kan bagus. Sejuk, kulit Alia ngga jadi hitam. Ngga perlu kena panas. Ah, pokoknya Abah mau kamu jadi sekretaris, pegawai kantoran. Titik! Halaman 26 Kalimat-kalimat penuh perenungan yang menginspirasi dan bernilai dakwah bertaburan di sepanjang jalan cerita. Inilah salah satu unsur yang menyebabkan karya Asma Nadia sangat disukai oleh pembaca. Novelnya bukan hanya sekadar bacaan hiburan biasa, namun juga syarat dengan nilai-nilai pembelajaran. Allah kadang mengabulkan, kadang menunda, kadang memberikan ganti yang lebih baik dari doa-doa yang dipanjatkan seseorang. Halaman 56 Al Fatihah itu jembatan rindu, yang mengantarkan cinta dan semua kerinduannya kepada orang-orang tercinta di alam sana Halaman 80 Pasti ada dus sisi berbeda dari setiap kejadian. Meski mungkin diperlukan waktu untuk bisa memahami sisi baik dari sebuah musibah. Halaman 86 Allah mengabulkan semua doa meski tidak selalu dengan cara yang bisa dimengerti. Halaman 105 Kadang nilai-nilai positif atau pesan-pesan moral tak cukup diwakilkannya lewat satu dua kalimat, tapi melalui satu adegan tertentu yang dinarasikan dengan baik. Rara jadi malu, sebab selama ini ia tidak pernah melihat kebagusan wajah Aldo. Padahal setiap orang pasti tidka hanya memiliki kekurangan, melainkan juga kelebihan yang sayangnya begitu mudah luput dari pandangan. Seharusnya tidak boleh begitu... pikir Rara, sambil menikmati wajah tersipu-sipu Aldo yang muncl lebih sering. Pun gerak kedua tangannya. Halaman 87 Ya, Rumah Tanpa Jendela jelas cerita yang emosional. Sedih, terharu, marah, ragu, adalah emosi-emosi yang datang silih berganti selama membaca buku ini. Sebagian besar emosi yang digali memang kesedihan dan kepedihan hidup Rara yang ditinggal meninggal Ibu dan orang-orang yang ia cintai. Dia sengaja mengumpulkan kepingan-kepingan ingatan dengan Ibu, memastikan tidak ada yang tercecer. Ya, Ibu dan nasihat-nasihat panjang yang menyapanya setiap hari. Dulu, ceraamah Ibu sering menjadi jeda bagi Rara yang sudah ingin bermain dengan teman-temannya. Uniknya, setelah Ibu tak ada, Rara lebih rajin mengumpulkan percakapannya serta semua kebersamaan yang bisa diingatnya. Sebab kenangan, hanya itu yang dia punya. Kenangan bersama perempuan yang melahirkannya. Belakangan Ibu Alia menambahkan, Kenangan dan Al-Fatihah, Rara... Tujuh ayat yang sejak lama dihafalnya. Ibu juga yang mengajarkan. Dan tujuh ayat itu sekarang diulangnya lebih sering. Halaman 80. Berapa kali kita harus kehilangan orang yang begitu penting dalam hidup? Pernahkah kamu merasa kehilangan arah? Benar-benar tidak tahu ke mana harus melangkah? Seakan pintu-pintu di sekeliling tertutup rapat. Dan betapa pun kamu menangis hingga mencucurkan air mata darah, kenyataan tetap sama. Rara tercenung. Pipi gadis cilik itu basah. Benaknya sulit menerima kejadian demi kejadian yang berlalu begitu cepat. Halaman 113 Sentilan-sentilan Asma Nadia pada topik parenting dan isu-isu politik terselip di beberapa bagian cerita. Hal yang mana menunjukkan kepedulian beliau pada ketimpangan sosial, pendidikan anak dan keluarga, serta lemahnya hukum di negeri kita. Berikut saya kutipkan salah satu paragraf yang bertopikkan parenting dan anak kebutuhan khusus. Bagi banyak orangtua, konon ada dua kekhawatiran terkait anak yang terlalu aktif bergerak. Pertama jika mendapati si anak tergolong hiperaktif, sehingga cenderung susah mengendalikan mereka. Alih-alih mencoba menelusuri sumber keaktifan anak yang mungkin bisa memnuntun orangtua yang memiliki tipe anak demikianuntukmenggali potensi sesuai minat ananda, sayangnya lebih banyak pasangan yag tidak sabar mengikuti anaknya ke sana kemari. Kemungkinan kedua, jika ternyata si anak terindikasi autis. Cenderung tidak fokus, asyik dengan pikiran sendiri, dan sulit beradaptasi. Maka kekhawatiran itu umumnya bertambah dengan rasa panik. padahak, rata-rata anak autis dan hiperatif mmeiliki kecerdasan luar biasa. Halaman 127 Situasi keluarga yang sibuk serta adanya anggota keluarga yang memiliki kebutuhan khusus menjadi cerminan yang bagus untuk kita cermati di sini. Rasanya yang seperti ini juga terjadi kan ya di dunia nyata. Bagaimana Adam tahu banyak tentang hal ini? Ya, sejak dia melihat buku-buku panduan tentang autis dan hiperaktif yang dibeli Papa untuk Mama - dan seperti biasa tidak pernah dibaca perempuan itu. Halaman 127 Di akhir halaman barulah saya tahu ternyata novel ini berasal dari cerpen Jendela Rara. Teman-teman sudah pernah kah membaca cerpen ini? Versi cerpen dengan novelnya sama tidak ya ceritanya? D. Silahkan teman-teman baca sendiri untuk tahu lebih detail tentang itu . Dan rupanya ada bonus bab Epilog yang berisi tentang cerita Asma Nadia saat hendak memfilmkan buku ini bersama Aditya Gumay. Siapa Asma Nadia Asma Nadia adalah seorang penulis novel dan cerpen Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri Forum Lingkar Pena dan manajer Asma Nadia Publishing House. Sebuah cerpennya yang berjudul Imut dan Koran Gondrong pernah meraih juara pertama Lomba Menulis Cerita Pendek Islami LMCPI tingkat nasional yang diadakan majalah Aninda pada tahun 1994 dan 1995. Ia pernah mengikuti Pertemuan Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darusalam, bengkel kerja kepenulisan novel yang diadakan Majelis Sastra Asia Tenggara Mastera. Dari hasil kegiatan kepenulisan Mastera, ia menghasilkan novel yang berjudul Derai Sunyi. Sebagai anggota ICMI, Asma Nadia juga pernah diundang untuk mengisi acara bengkel kerja kepenulisan yang diadakan ICMI, orsat Kairo. Kesibukannya selain sebagai penulis fiksi, ia memimpin Forum Lingkar Pena, sebuah forum kepenulisan bagi penulis muda yang anggotanya hampir ada di seluruh provinsi di Indonesia. Sejak awal tahun 2009, ia merintis penerbitan sendiri dengan nama Asma Nadia Publishing House. Beberapa bukunya yang telah diadaptasi menjadi film adalah Emak Ingin Naik Haji, Rumah Tanpa Jendela, dan Assalamualaikum Beijing. Seluruh royalti dari buku Emak Ingin Naik Haji disumbangkannya untuk sosial dan kemanusiaan, khususnya membantu mewujudkan impian kaum Islam untuk menunaikan ibadah haji, tetapi kurang mampu. Ia juga berprofesi sebagai penulis tetap di kolom resonansi Republika setiap Sabtu. Ia pernah menjadi satu dari 35 penulis dari 31 negara yang diundang untuk menjadi penulis tamu dalam Iowa International Writing Program, di sana ia sempat berbagi tentang Indonesia dan proses kreatifnya dalam menulis dengan pelajar dan mahasiswa serta kaum tua di Amerika Serikat. Selain memenuhi undangan membaca cerpen yang telah diterjemahkan ke bahasa Inggris, karyanya terpilih untuk ditampilkan dalam adaptasi ke pentas teater di Iowa. Melalui Yayasan Asma Nadia, ia merintis Rumah Baca Asma Nadia yang tersebar di seluruh Indonesia, rumah baca sederhana yang beberapa di antaranya memiliki sekolah dan kelas komputer serta tempat tinggal bagi anak yatim secara gratis untuk membaca dan beraktivitas bagi anak-anak dan remaja yang kurang mampu. Saat ini, ada 140 perpustakaan yang dikelola bersama relawan untuk kaum yang kurang beruntung dan tidak mampu. Buku-buku karya Asma Nadia Assalamualaikum, Beijing! Surga yang tak dirindukan Salon Kepribadian Derai Sunyi, novel yang mendapat penghargaan Majelis Sastra Asia Tenggara Mastera Preh A Waiting, naskah drama dua bahasa yang diterbitkan oleh Dewan Kesenian Jakarta Cinta Tak Pernah Menari, kumpulan cerpen yang meraih Pena Award Rembulan di Mata Ibu 2001, novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI sebagai buku remaja terbaik nasional Dialog Dua Layar, novel yang memenangkan penghargaan Adikarya IKAPI, 2002 101 Dating Jo dan Kas, novel yang meraih penghargaan Adikarya IKAPI, 2005 Jangan Jadi Muslimah Nyebelin!, nonfiksi, best seller. Emak Ingin Naik Haji Cinta Hingga Tanah Suci Jilbab Traveler Muhasabah Cinta Seorang Istri Catatan Hati Bunda Jendela Rara telah diadaptasi menjadi film yang berjudul Rumah Tanpa Jendela Catatan Hati Seorang Istri, karya nonfiksi yang diadaptasi menjadi sinetron Catatan Hati Seorang Istri Serial Aisyah Putri yang diadaptasi menjadi sinetron Aisyah Putri The Series Jilbab In Love Rekomendasi Buku ini saya rekomendasikan kepada pembaca usia remaja dan dewasa yang menyukai novel yang memiliki nilai dan pesan moral serta religi, yang ide, alur cerita, dan bahasanya sederhana serta gampang dicerna, yang kisahnya menyentuh sisi emosional kita, yang mengangkat konflik nyata ke dalam cerita, dan ada cerita romance nya sebagai pelengkap. Ini tentang sebuah impian sederhana seorang anak, impian yang ternyata harus dibayar mahal, hingga banyak hikmah kehidupan dipetik kemudian. Selalu ada akhir yang baik untuk mereka yang taat dan sabar. My Rating 4/5 GIVE AWAY Selama periode 15 Januari hingga 18 Januari 2018, teman-teman bisa mengikuti Give Away Blogtour Novel Rumah Tanpa Jendela - Asma Nadia di sini ya. Cara mengikuti give awaynya adalah dengan menuliskan jawaban dari pertanyaan yang saya tuliskan di bawah ini di kolom komen, lalu tuliskan jawaban yang sama di kolom komen di instagram dipidiff dan bukurepublika di banner yang sama. Pemenang akan mendapatkan 1 eks buku Rumah Tanpa Jendela - Asma Nadia, dan diumumkan pada tanggal 19 Januari 2018 di ig ini dia pertanyaan untuk give awaynya""Siapa nama kakak Aldo yang pemain band dan menyukai bu guru Alia? "Apa judul buku karya Asma Nadia yang paling kamu sukai" Sudah tahu jawabannya? Tuliskan di kolom komen di bawah ini dan di kolom komen instagram dipidiff bukurepublika pada banner yang sama ya. . Semoga kamu pemenangnya. - adalah sebuah media edukasi yang menginspirasi melalui beragam topik pengembangan diri, rekomendasi buku-buku, dan gaya hidup yang bervibrasi positif. Dipi has been being a reader since she was a little kid, 5 or 6 yo. Her favorite reading time was bed-time with Mom and Bobo magazine. She loves reading fiction and non fiction. Books help her a lot during her teenager and her other struggling period of life. Once a week, she announced for streaming radio alliance with VOA, she has a book program named NBS Book Review, and a self improvement program named Positive Vibes. Dipi collaborates with her partner, Andri Irawan, create book podcast Spotify Bookita, Instagram Now she has her own podcast Anchor & Spotify DipidiffTalks; Instagram dipidiff_talks dipidiffofficial. Her other passions link to education and entrepreneurship. That's why she is nurturing her own small business, Dipidiff Official Store instagram dipidiffofficialstore , Tokopedia Dipidiff Official Store, and her personal branding Dipidiff, while keeping busy being a mom of one and coaching for some teenagers and young - adults at Growth Tracker Program, it is a private program - special purpose, which help especially teen and young adult to find their passion and unleash their potential. Dipi retired from working at university and enjoy her time at training institution. Right now, she is an educator and Periplus Bandung Ambassador occasionally alliance with Periplus Indonesia. She is getting older, she dreams a quiet life and contributing as best as she can for community. Contact Dipidiff at This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.. Hits 6065
Dikembangkandari sebuah cerita pendek (cerpen) berjudul Jendela Rara karya Asma Nadia, film ini dikemas dengan bahasa yang lugas dan jujur. Pesan yang terkandung di dalamnya pun mudah dicerna Resensi cerpen jendela rara, jendela rara merupakan kisah hidup yang sangat mengaharukan sang penulis cukup pandai dalam mengolah kata sehingga pembaca begitu menghayati setiap narasi. Kamu akan terbawa suasana dalam perasaan haru, sedih dan akan merasa beruntung dengan kehidupan yang kamu alami sekarang. Karena diluar sana kehidupannya ada yang tidak seberuntung kamu. Banyak pesan moral yang bisa diambil dalam kisah cerpen jendela rara. Penasaran? Berikut akan saya rangkum secara singkat mulai dari sinopsis, identitas, kekurangan dan juga kelebihan cerpen jendela rara. Bukan hanya itu kamu juga bisa mengetahui unsur intrinsik dan ektrinsik dari cerpen tersebut. Simak terus artikel ini sampai selesai agar kamu tahu resensi cerpen jendela rara secara lengkap diartikel ini. Identitas Cerpen Jendela Rara Berikut identisat cerpen jendela rara secara lengkap Judul CerpenJendela Rara buku album cerita pilihan Asma Nadia emak ingin naik hajiPenulisAsma NadiaPenerbitAsma Nadia Publishing HouseKategoriSlice of lifeTahun Terbit2009 Sinopsis Cerpen Jendela Rara Cerpen jendela rara ini mengisah seorang gadis kecil yang bermimpi memiliki sebuah jendela. Sebuah rumah imut dengan dinding hijau berlumut jendela-jendela besar yang menjaring matahari dan halaman mungil berumpun melati. Itulah gambar yang di buat rara di kertas bekas pembungkus cabe yang dia ambil di los sayurnya yu Emi. Impian sederhananya ini begitu sulit tercapai karena terlalu banyaknya halangan. Mak, kapan kita punya rumah? Pertanyaan itu yang selalu rara utarakan terhadap ibunya. Ibunyapun telah pasrah kehidupan mereka yang hanya sebagai pemulung dan sudah menempati kolong jembatan itu selama belasan tahun. Membuat jendela adalah hal yang tak mungkin mereka bisa lakukan karena rumah dengan terhalang pebatas triplek itu cukup berdempetan tidak ada celah jika ada itu hanya gang senggol yang terbatas. Kehidupan mereka yaitu ayah dan ibu rara, bang jun dan asih serta rara si anak bungsu. Mereka tinggal di tempat itu dengan pengahsilan yang tidak menentu bahkan sang ibu yang selalu was was takut esok hari anak-anaknya tak bisa makan. Sang ayah yang sudah mulai menua masih setia dengan pekerjaannya sebagai pemulung dan abangnya juga sama serta kakak perempuannya yang bekerja sebagi psk. Sungguh miris hidup di ibu kota pergaulan yang tidak sehat dan sulitnya mencari lapangan pekerjaan yang layak. Yang haram saja sulit apalagi yang haram kata asih sang kakak perempuan rara itu. Asih lah yang paling menentang untuk mengabulkan keinginan rara mempunyai sebuah jendela. Namun bang jun selalu meyakinkan rara bahwa kita bisa membuat jendela. Dengan susah payah rara mengumpulkan uang hasil mengamen, semir sepatu, bahkan pemulung juga hingga badannya mulai menghitam dan dekil karena menghemat biaya rara hanya mandi satu kali sehari. Setelah tabungannya terkumpul mulai banyak dia menunjukan kepada ibunya hasil jerih payahnya menabung selama ini. Untuk membeli kusen kayu dan kacanya. Namun apalah daya pak RT telah memberi pengumuman bahwa tidak dijinkan warga dikolong jembatan tersebut untuk membuat jendela. Hapus sudahlah harapan dari Rara dan Ibunya yang berkaca-kaca juga telah menenggelamkan impian si bungsu tersebut. Sambil menatap gumpalan uang kertas dan receh ditangannya tersebut. Baca Juga Resensi Novel Surga yang Tak Dirindukan Kelebihan dan Kekurangan Cerpen Jendela Rara berikut kelebihan dan kekurangan yang cerpen jendela rara miliki diantaranya 1. Kelebihan Cerpen Jendela Rara kelebihan cerpen ini yaitu memberikan keyakinan kepada kita untuk mewujudkan impian dan harapan kita. Allah bukan tidak mengabulkan doâa doâa kita namun Allah memberikan apa yang lebih kita butuhkan dibandingkan dengan impian-impian tersebut. 2. Kekurangan Cerpen Jendela Rara ending cerita kurang jelas sehingga seperti menggantung dan membuat pembaca penasaran kelanjutan dari kisah rara tersebut. Unsur Intrinsik Cerpen Jendela Rara berikut unsur intrinsik yang terdapat dalam cerpen jendela rara diantaranya 1. Tema Tema dalam novel mengangkat tema tentang kehidupan seorang anak yang memiliki impian mempunyai jendela di rumahnya. Alasan dia menginginkan jendela âkita bisa menghemat listri. Nggak usah hidupin listrik kalo siang.â 2. Tokoh dan Penokohan Tokoh utama dalam cerpen jendela rara adalah Rara itu sendiri Tokoh tambahannya yaitu ibu rara, bapak rara, bang jun, kak asih, dan Pak RT. 3. Latar Tempat Latar tempat yang terdapat dalam cerita pendek jendela rara adalah rumah di kolong jembatan, madrasah ibtidaiyah, dan juga los bu yun. 4. Latar Waktu Latar waktu yang terdapat dalam cerpen jendela rara yaitu pagi, siang dan malam hari. 5. Alur Alur yang digunakan dalam cerpen jendela rara adalah alur alur Pada bagian pertama pengarang menceritakan tentang rara menginginkan rumah yang ada jendelanya dengan sebuah hasil gambar rara yang di gambar di kertas bekas bungkus selanjutnya, rara menceritakan kepada temannya bahwa dia ingin membuat sebuah jendela seperti di penanjakan penulis menceritakan rara yang berjuang keras untuk mengumpulkan uang untuk membeli bahan-bahan membuat klimaks, rara memberikan uang yang susah payah dikumpulkannya itu kepada bagian akhir, penulis menceritakan bahwa pak RT tidak mengijinkan mereka untuk membuat jendela. 6. Sudut Pandang Sudut pandang dalam cerpen jendela rara yaitu menggunakan sudut pandang orang pertama dimana penulis memposisikan dirinya sebagai orang pertama dan pelaku utama. 7. Gaya Bahasa Gaya bahasa yang digunakan sederhana dan mudah dimengerti tidak terlalu banyak metode gaya bahasa. Ringkas padat namun pesan dapat tersampaikan dengan baik. 8. Amanat Cerpen ini mengajarkan kita arti bersyukur dalam menjalani kehidupan. Banyak kehidupan yang tak seberuntung kita. Coba bersabar dengan tidak dikabulkannya keinginan dan doâa doaâ kita bukan berarti Allah tidak mengabulkannya namun ada doâa yang lebih dahulu Allah kabulkan karena itu merupakan sesuatu yang penting dalam menyangkut kehidupan kita. Menteladani sikap kerja keras dan perjuangan. Perjuangan rara yang bekerja lebih giat dari sebelumnya serta menabung dan menghemat segala kebutuhannya menjadikan kita sebuah motivasi untuk terus berjuang dengan segala apa yang kita miliki. Baca juga Resensi Novel Cinta 2 Kodi Sinopsis, Kelebihan & Kekurangan Unsur Ekstrinsik Cerpen Jendela Rara berikut unsur ekstrinsik yang terdapat dalam cerpen jendela rara 1. Nilai Moral Nilai moral dalam cerpen jendela rara dapat terlihat dari sikap ibunya rara yang bersabar mendengarkan keinginan rara. Sang ibu ingin mengabulkan keinginan anak bungsu nya itu namun hanya bisa pasrah karena hal itu tidak mungkin dilakukan. Sikap kerja keras rara yang berjuang mengumpulkan rupiah demi cita-citanya sangat menggambarkan bahwa dia anak yang kuat dan mandiri. Sikap bang jun yang sopan dan lemah lembut yang membela adiknya dari sikap asih mencerminkan seorang kakak yang penyayang. 2. Nilai pendidikan Nilai pendidikan dalam cerpen jendela rara adanya sebuah sekolah agama di lingkungan kumuh itu yaitu sebuah madrasah yaitu madrasah ibtidaiyah. Sekolah tersebut yang dulu di pake kak asih dan teman-teman lainnya menuntut ilmu juga tetangga lainnya. Namun kenyataannya pergaulan, faktor ekonimi serta lingkungan lah yang membuat asih dan teman-temannya terjerumus dalam jurang kenistaan. 3. Nilai Agama Unsur ektrinsik dari cerpen jendela rara ada nilai agama bahwa di cerpen tersebut dikatakan dekat dengan Madrasah Ibtidaiyah. Dan madrasah tersebut merupakan pendidikan keagamaan setara SD dengan landasan pendidikan keagamaan. 4. Nilai Sosial Nilai sosial yang terdapat dalam cerpen jendela rara adalah interaksi dari rara dan teman rara saat menceritakan ingin membuat jendela. Sehingga satu kampung mau membuat jendela karena cerita rara tersebut. Dan akhirnya pak RT tidak mengijinkan hal tersebut.datadalam penelitian ini adalah novel karya Asma Nadia dan film yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto. 5. Novel Dan Film Rumah Tanpa Jendela: Kajian Sastra Bandingan ditulis oleh Narendra Prabu Arimurti Perwiraningrat, mahasiswa Universitas Airlangga, Fakultas Ilmu Budaya, tahun 2013.GbtIh.